Monday, August 10, 2020

Kamu tidak akan pernah lupa


Hanya singgah
Namun rasanya menetap
Terlalu membekas
Hingga rasanya sulit melupa 

Tak ada janji apa-apa
Tak pernah ada kalimat cinta
Tak pernah ada kita
Apalagi masa depan penuh cita

Saling melempar canda
Lalu tertawa
Kemudian saling bergenggaman
Lalu memeluk dengan erat 

Saling mencium
Lalu bertatapan
Kemudian berciuman lagi
Lalu tertawa

Berulang kali
Tidak hanya sekali
Kemudian
Mulai mengerti
Hanya akan seperti ini

Tapi tidak untuk yang terakhir
Aku kira akan ada pelukan dan ciuman terakhir
Sebelum kamu benar-benar pergi
Untuk menjadi milih dia yang (diharap) sebagai yang terakhir

Kamu tidak akan pernah lupa
Aku juga
Malam itu
Ah
Aku tidak bisa menuliskannya

Dan juga
Malam terakhir itu -tepat dua belas hari sebelum kamu berikrar menjadi imam wanita lain-
Kamu tidak akan pernah lupa
Akui saja
Finger Peace Sign