Sunday, April 24, 2016

Yang kamu panggil rumah waktu dulu...

Yang kamu panggil rumah waktu dulu kini telah mengunci rapat pintunya
Bukan, bukan karena jengah dengan tamu yang hanya mampir, berlalu, dan pergi begitu saja
Hanya lelah merapihkan ruang tamu setiap kali tamu itu pergi
Merapihkan dan mencuci cangkir beserta sajian kecil untuk tamu yang datang sekilas
Masih banyak yang bisa dilakukan daripada merapihkan itu semua berulang kali yang tidak memiliki arti

Yang kamu jadikan tempat pulang waktu dulu kini sudah bosan untuk menyambutmu pulang
Menyambutmu pulang dengan senyum hangat merekah di wajah, padahal terkadang kau pulang dengan gerutuan di bibirmu
Atau kau pulang hanya untuk mengambil baju atau membersihkan tubuhmu, mengisi energimu lalu pergi lagi
Meninggalkan rumah dengan kehampaan, dengan harapan kau akan pulang lebih sering

Yang kamu jadikan tempat melepas penat dan kelelahan kini sudah enggan untuk sekedar menghiburmu
Memberimu kata motivasai untuk sekedar membangkitkan semangatmu, yang terkadang tidak bekerja pada dirimu
Atau kau hanya mengeluh terus menerus tanpa mendengarkan nasihat bijak yang susah payah dirangkai agar kamu memiliki semangat lagi

Yang kamu sayangi waktu dulu, kini sudah tidak menyayangimu lagi seperti dulu
Banyak yang sekedar datang, mencoba mengisi hatinya, seperti apa yang kamu lakukan
Memberikan rayuan serta kalimat manis, berharap ia akan terbuai dengan itu semua
Ia hanya merasa cukup
Cukup hatinya disinggahi lalu pergi lagi, meninggalkan jejak yang sulit untuk dihapusnya

Cukup
Tak usah kamu menganggap ia belum merapihkan kenangan kalian berdua
Disudut kamarnya, sudah dimasukkan segala cerita cinta, dengan rapi, dan tidak berniat ia membukanya jika tidak perlu

Cukup
Ia telah berjalan jauh
Jauh tanpa melihat kebelakang
Kamu tidak tahu betapa sulitnya ia jalan kedepan tanpa sedikitpun melihat masa lalu
Betapa sulitnya ia membungkus kotak berisi kenangan tanpa mengusap linangan air dari sudut matanya

Cukup
Ia sudah bahagia tanpa kehadiranmu
Ia baik-baik saja tanpa kau tanya bagaimana kabarnya
Finger Peace Sign