Sunday, June 12, 2016

"Kali Kedua"

Ternyata menjalani hubungan dengan orang yang sama untuk kedua kali sangatlah sulit
Satu dua orang mungkin akan mengucapkan,
“Selamat ya, tuh kan bareng lagi”
Namun tak sedikit pula yang dengan sarkasnya berkata
“Ngapain sih balikan?”
Kawan-kawanku tersayang,
Bukan inginku untuk berpisah dengannya waktu itu
Bukan salahku bila perasaan untuknya masih tertata dengan rapi di dalam hatiku
Aku hanya sedang jujur pada hatiku sendiri
Membahagiakan diri sendiri
Apa yang salah?
Masih dia, yang menciptakan bahagia
Masih dia, yang tahan dengan segala obrolan tidak pentingku
Dan masih dia, yang juga bersedia lagi untuk menjagaku
Yang kemarin,
Biarlah itu menjadi kesalahan
Menjadi pelajaran
Doakan aku saja, kawan

Aku hanya sedang memperjuangkan apa yang membuatku bahagia.

Friday, May 6, 2016

Terimakasih telah membuat segalanya berkecamuk

Berantakan

Hati yang asalnya hampir tertata rapi
Namun sekarang
Iba aku melihatnya,
Sedih aku merasa

Berantakan

Jangan lari lagi
Jangan biarkan aku membereskan serpihan ini sendiri
Aku tak mau terluka sampai ulu hati
Menepi
Lalu mengobati
Tanpa ada yang menemani

Jangan dekati aku lagi
Tanpa tulus dalam hati
Aku sudah lelah dengan janji
Yang kau utarakan setiap hari
Seakan aku srikandi
Dan kau titisan raja yang diagungi

Sunday, April 24, 2016

Yang kamu panggil rumah waktu dulu...

Yang kamu panggil rumah waktu dulu kini telah mengunci rapat pintunya
Bukan, bukan karena jengah dengan tamu yang hanya mampir, berlalu, dan pergi begitu saja
Hanya lelah merapihkan ruang tamu setiap kali tamu itu pergi
Merapihkan dan mencuci cangkir beserta sajian kecil untuk tamu yang datang sekilas
Masih banyak yang bisa dilakukan daripada merapihkan itu semua berulang kali yang tidak memiliki arti

Yang kamu jadikan tempat pulang waktu dulu kini sudah bosan untuk menyambutmu pulang
Menyambutmu pulang dengan senyum hangat merekah di wajah, padahal terkadang kau pulang dengan gerutuan di bibirmu
Atau kau pulang hanya untuk mengambil baju atau membersihkan tubuhmu, mengisi energimu lalu pergi lagi
Meninggalkan rumah dengan kehampaan, dengan harapan kau akan pulang lebih sering

Yang kamu jadikan tempat melepas penat dan kelelahan kini sudah enggan untuk sekedar menghiburmu
Memberimu kata motivasai untuk sekedar membangkitkan semangatmu, yang terkadang tidak bekerja pada dirimu
Atau kau hanya mengeluh terus menerus tanpa mendengarkan nasihat bijak yang susah payah dirangkai agar kamu memiliki semangat lagi

Yang kamu sayangi waktu dulu, kini sudah tidak menyayangimu lagi seperti dulu
Banyak yang sekedar datang, mencoba mengisi hatinya, seperti apa yang kamu lakukan
Memberikan rayuan serta kalimat manis, berharap ia akan terbuai dengan itu semua
Ia hanya merasa cukup
Cukup hatinya disinggahi lalu pergi lagi, meninggalkan jejak yang sulit untuk dihapusnya

Cukup
Tak usah kamu menganggap ia belum merapihkan kenangan kalian berdua
Disudut kamarnya, sudah dimasukkan segala cerita cinta, dengan rapi, dan tidak berniat ia membukanya jika tidak perlu

Cukup
Ia telah berjalan jauh
Jauh tanpa melihat kebelakang
Kamu tidak tahu betapa sulitnya ia jalan kedepan tanpa sedikitpun melihat masa lalu
Betapa sulitnya ia membungkus kotak berisi kenangan tanpa mengusap linangan air dari sudut matanya

Cukup
Ia sudah bahagia tanpa kehadiranmu
Ia baik-baik saja tanpa kau tanya bagaimana kabarnya

Friday, January 15, 2016

Terimakasih.

Sedetik….
Semenit….
Satu jam…
Lalu beberapa bulan yang berlalu,

Sangat cepat
Sangat singkat

Sampai aku masih tidak mempercayainya bahwa ini semua sudah usai
Ini bukan perkara bahwa didalam hati ini masih ada yang belum rela,
Bukan itu.

Aku sudah rela

Demi apapun.

Terimakasih sempat berusaha untuk mendapatkanku
Terimakasih tetap tahan dengan semua sifat menjengkelkan
Terimakasih tetap sabar dengan sifat menyebalkan
Terimakasih selalu mendukung saat merasa terpuruk
Terimakasih untuk semangat yang membuat tetap terjaga
Terimakasih telah memperlakukanku dengan istimewa
Terimakasih telah menggenggam tanganku saat berjalan, karena aku mudah terjatuh
Terimakasih selalu mengingatkan untuk selalu berbuat baik
Terimakasih telah membuatku merasa begitu disayangi, dijaga, dan dicintai
Terimakasih membuat 2015 ku begitu jungkir balik

Walaupun perjuanganmu hanya sebatas itu,
Dan perjuanganku pun hanya sebatas ini

Jangan ada yang disalahkan karena tidak ada yang salah
Jangan menyesali karena cukup untuk dipelajari
Jangan mengulangi karena sakitnya sampai ke ulu hati

Kamu harus tau,
Semua wanita bisa sangat mencintaimu dengan segala perlakuan istimewa yang kamu berikan

Sekali lagi
Terimakasih, pernah memperjuangkanku begitu hebat

Terimakasih, membuatku tau seperti apa rasanya kupu-kupu berterbangan didalam perut.
Finger Peace Sign