Wednesday, April 20, 2011

Jika Hati Adalah Rumah
by Bardjan Triarti on Sunday, 24 January 2010 at 15:22
Jika Hati Adalah Rumah.
Kamu bisa mengintip ruang teras dengan sebuah kursi di dalam hati saya. Kursi itu tidak pernah diduduki lagi selain kamu yang boleh mendudukinya.
Padahal dari teras itu kita bisa bersantai, mengudap sepotong roti atau secangkir hangat teh dengan cangkirnya yang keemasan.
Tentang ayam-ayam yang kita pelihara di hampar halaman rumah kita, kini mereka berciak-ciak kelaparan. Tapi mereka hanya ingin makan dari tanganmu.
Tentang pepohonan yang tak pernah sepi dari tenggeran burung-burung mungil, biasanya berkicau. Tapi mereka hanya berkicau saat menyambut kamu pulang ke rumah dengan senyuman rapi yang selalu kamu sunggingkan walau kamu lelah bukan main
Tentang ranjang di mana kamu terlelap sembari melilitkan helai rambut saya di jemarimu dan setumpuk bantal yang masih itu-itu saja, smell of your hair.

Kamu bisa lihat hati saya? Rumah kita. Di terasnya ada sebuah kursi yang suka kamu duduki dengan kepala tengadah ke atas, lalu saya menghampiri kamu sambil melumat bibir merah kamu yang belum terjamah tar dan nikotin (Kamu tahu apel Rome Beauty? semerah itulah kamu punya bibir)

Tapi sekarang kursi itu kosong, berdebu, dan laba-laba senang bersarang di situ. Belum sempat saya bersihkan, habisnya, kalau melihat kursi itu saya jadi kangen dan menyumpah serapah diri sendiri. Melaknat sadis diri-sendiri.
Adakah kapan kamu pulang dan terima maaf saya?


By Bardjan To.......you


http://www.facebook.com/note.php?note_id=448712735382

Monday, April 18, 2011

Marmut Merah Jambu

"Pada akhirnya orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, penghargaan yang ada dari dulu, yang tumbuh mulai dari kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam akhirnya menerima, Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan kadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak sesungguhnya kita butuhkan. Dan yang sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang selalu mereka lakukan, jatuh cinta sendirian."

"Dalam hati, gue berharap hubungan gue dan pacar gue sekarang seperti hubungan binatang yg setia satu sama lain selama hidupnya. Ambil contoh burunglovebird, burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya, sampai-sampai ketika pasangannya mati, burung yg satunya lagi akan merenung, depresi, akhirnya tdk lama kemudian mati meyusul pasangannya."

Orang yang jatuh cinta diam-diam tahu dengan detail semua informasi orang yang dia taksir, walaupun mereka belum pernah ketemu

Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yg tidak tersampaikan

Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?

Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa selai kacang seperti cinta yang tak terbalas.

Jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yang tak terbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi

Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas

"kita bakalan kayak gini terus". Janji yang terkadang gak bisa ditepati

Belalang sembah jantan berani mati demi cinta.
(Jadi, kalo belalang sembah abis kimpoi, kepala belalang sembah cowok bakalan dimakan sama belalang sembah yang cewek)

Ferret. "Mereka mati gara-gara jomblo"
(Ferret betina itu jika tidak kimpoi pada musim kimpoi, mereka akan kelebihan hormon yg dapat menyebabkan mereka mati)

Burung lovebirds, burung ini setia sama satu pasangan selama hidupnya
(Burung ini cuma menikah satu kali, jika salah satu pasangan mereka mati, maka yang lain akan setres terus gak lama bakal nyusul mati juga)

Pacaran pada dasarnya punya risiko: ngambek, marah, dan akhirnya diselingkuhi, dan patah hati.

seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yg berputar.

Karena kita seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.

Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yg kita inginkan

apa sekarang saatnya untuk berhenti seperti marmut yg ga tau kapan berhenti

Karena luka hati, terutama ketika tidak dijahit, bisa jadi tidak akan pernah kering

Bagaimana orang bisa bertemu memang aneh, absurd dan kompleks ::
Tapi di depan dia, gue adalah orang yg serius. 'For other people, they see me as a clown, but for you, i show you the human.
Kangen itu salah satu perasaan paling mengganggu, tapi sekaligus paling menyenangkan. Gue jadi sering bengong di atas meja kerja. Memikirkan dia lagi apa, apakah dia memikirkan gue juga

Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yg telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan

Kalau mimpi kita ketinggian, kadang kita perlu dibangunkan oleh orang lain

Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas

Tuesday, April 12, 2011

Tentang Gadis dan Sebuah Maaf
by Bardjan Triarti on Wednesday, 14 July 2010 at 22:32
Dia punya senyum yang lucu. Kadang aku terkekeh. Aku tak bisa bayangkan bisa setegar dia, bahkan saat diguyur hujan pun dia belum juga basah. Ya, walaupun aku tahu, sebelumnya dia pernah basah akan air yang mengalir dari ekor matanya. Tapi sekarang, air itu sudah beku.
Beku menjadi taring-taring es. Saking piawainya dia mengolah dan meracik emosi, sekarang taring-taring es itu sudah jadi pajangan tembok serambi kamar. Dia tidak begitu peduli lagi.

Dia tak ambil peduli lagi akan malam yang pernah mengutuksumpahi dirinya akan jembatan yang kini sudah dibongkar sadis oleh seseorang. Dia tak ambil peduli lagi akan malam yang cakarnya suka mencabik-cabik kulitnya hingga dagingnya menyeruak ke luar. Dia tak ambil peduli lagi akan malam yang ingkar janji akan mengucap kata 'sayang, tetapi malam malah mengucap kata 'bayang'.

Namun, dia tak akan bisa luput dari satu nama. Satu nama yang belum dia lipat jadi dua. Satu nama yang sudah dia sobek-sobek jadi kain perca, namun suatu saat dia bisa menyusunnya lagi dalam bentuk mozaik pada bingkai emas. Mozaik yang sampai saat kini masih mejadi bagian dari kesehariannya; seperti menjerang air untuk mandi pagi, atau sapaan 'halo' yang sederhana, namun bersahaja untuk beratus-ratus hari ke depan.

Hatinya kini belum tertutup rapat. Masih ada celah pada pintu hatinya yang masih belum penuh ditutup, atau sepertinya dia sisakan sedikit agar sinar rembulan bisa mampir sebentar saja ke hatinya. Walaupun pintu hatinya sudah dikunci rapat suatu saat, dia masih akan selalu jadi gadis yang tersenyum lucu. Aku terkekeh.

Begini katanya,

"Jika aku sudah mengunci pintu hatiku rapat dan kuncinya entah aku buang ke mana, jangan khawatir. Hatiku masih punya jendela. Siapa saja bisa mampir lewat jendela jika tidak ada pintu, bahkan daun lontar yang kering kerontang bisa masuk bersama angin lewat jendelaku. Tapi kamu bukan selembar daun kering. Kamu tak perlu dialiri angin untuk masuk ke hatiku. Cukup panjat saja hatiku, lekati. Maka kamu sudah bisa masuk ke hatiku. Berkali-kali. Aku juga punya balkon di luar jendela hatiku, siapa tau kita bisa bercengkrama sambil menengadah ke atap langit."

Masih ada kesempatan untuk berbahagia. Celah kosong lama-lama akan terisi. Penuh lagi. Begitukah maksudmu?

--bardjan, bogor 2010
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150231449875383
Finger Peace Sign