dunia memang sebercanda ini
atau aku yang membiarkan dunia memainkan aku
entahlah

tapi yang aku tau
Allah yang maha baik
belum genap tujuh hari aku memanjatkan namanya kembali
dalam setiap sujud dan solat malamku
petunjuk-Nya datang

kalau wanita itu yang baik
yang pelukannya hangat
yang tawanya membuatmu bahagia
yang senyumnya membuat kamu bersyukur
yang tuturnya membuat kamu mengerti

aku tidak bisa berbohong
sakit rasanya
perih sekali
sesak
aku bahkan tak bisa berkata apapun
selain isak tangis yang keluar begitu saja

kamu yang menceritakan semuanya
seolah aku adalah kuncianmu
padahal aku sangat yakin, kamu tidak mungkin, kan, menceritakan yang bagian itu ke banyak orang?
bahkan aku sempat yakin
kau hanya cerita kepadaku saja

aku tidak mengerti
mungkin kamu nyaman hanya sebagai teman
entahlah
semakin banyak tanda tanya yang bermunculan

tapi
jika memang wanita itu yang baik
ku doakan kamu bahagia selalu.

jangan beri aku kabar apapun
kumohon
aku takut saat itu hatiku masih belum sembuh

dari layar ponsel dapat kulihat redup
matamu yang merunduk
diikuti suaramu yang tersangkut
di kerongkongan seperti ada yang menyulut

aku menyimak setiap kata yang kau ucap
betapa setiap helaan napas berat
ikut membuat dadaku terasa sesak
lalu aku hanya bisa berucap
"jangan sedih"

dari intonasi yang keluar dari mulutmu
aku yakin banyak emosi yang kau simpuh
agar tidak keluarnya air di pelupuk
tapi aku merasa ikut merasuk
betapa sakit tak bisa dipaksa luruh

ku biarkan engkau menyelesaikan semua cerita
karena aku tau kau hanya butuh disimak
lalu pelan-pelan aku berusaha menjadi pengingat
kita hanya hamba Tuhan, hanya bisa meminta
untuk ikhlas dan kuat

kamu bilang, "kamu bijak ya."
aku jawab "aku begini adanya
selama ini kamu taunya
yang mau kamu tau saja
bukan aku sepenuhnya"

lalu kamu bilang maaf
atas segala kesalahan yang kita perbuat
aku bilang sulit untuk menerima
karena aku bukan Tuhan yang maha pemaaf
biar waktu yang menjawab
dan menghapus luka yang mengerak
ku harap tidak menjadi penyakit hati, semoga.






*bikinnya sambil pupu*