Ayah, aku rasa aku begini karena sejak dulu ada yang takbiasa antara kita.
Aku kehilangan figur ayah yang selalu mendukungku
Aku lupa rasanya dibelai oleh rasa sayangmu
Aku lupa rasanya dikecup hangat olehmu
Aku lupa cara aku meminta sesuatu darimu
Aku bahkan lupa, suaramu ketika memanggilku dengan penuh cinta.
Aku lupa senyum sumringahku ketika mendapat sesuatu darimu.
Aku ingin, ingin itu ada dalam hidupku.
Aku tahu, kau memang seorang dengan sifat cuek tetapi sarat perhatian.
Aku tak mengerti, apa aku yang belum bisa berpikir dewasa, atau yang aku pikirkan ini benar.
Aku akui, aku memang sedikit menuntut darimu.
Aku meminta sedikit perhatian lebih darimu.
Aku telah melakukan segala yang terbaik untukmu, untuk kedua orang tuaku.
Aku ingin menjadi yang terbaik.
Tapi mengapa kau tak pernah membuka mata dan telingamu, melihat dan mendengar sedikit saja tentang aku.
Bukan aku merasa sudah menjadi yang terbaik sehingga aku seenaknya seperti itu, tidak.
Malah sepertinya aku merasa sudah lelah untuk semua.
Karena toh, kau tak pernah menoleh ke arahku.
Ayah, aku lelah.
Entah mengapa, mungkin karena kita baru bersama semenjak 6tahun belakang, membuat aku tak mengerti semua.
Membuat aku merasa ada sekat tipis kasat mata diantara kita.
Ada sesuatu yang takbisa aku pahami.
Ada sesuatu yang membuatku tak terbiasa, membuatku canggung.
Berbeda dengan ketiga kakakku yang lain, yang sejak lahir sudah bersamamu.
Bukan aku merasa dianak tirikan, bukan. Tho, darahmu mengalir dalam tubuhku, kan?
Mungkin ini memang pikiran dangkalku, bahwa aku sebenarnya belum bisa dewasa.
Tho aku pun hanya anak biasa, dengan kemampuan seadanya, yang mau tak mau harus kau akui, dengan kemampuan paling memuaskan -bukan sombong.
Tapi tho kemampuanku hanya rata-rata. Aku tidak masuk 10 besar dalam kelas unggulan.
Tidak.
Tapi setidaknya... .yaaa...
Yang pasti, jauh dilubuk hati ini, keinginan untuk membuat rasa bangga meletup dalam hatimu itu berada dalam barisan paling awal.
Aku tidak tahu kapan sekat tipis itu dapat kita runtuhkan.
Menjadikan hubungan kita yang lebih baik.
Love, your little daughter.