Created by : Anindhiya Agustianing Putri
- Aku tidak peduli akan raganya, meski ia sempurna.. Aku butuh jiwanya Menyentuh rasanya Sedikit memeluk senyumnya Menggenggam ceritanya Ikut merajut mimpinya Hanya ingin menemaninya Menjaga indah tawanya Mendekap bahagianya yang sempurna Larut akan tingkahnya Ingin dirinya terus bercahaya Dia yang istimewa seperti biasanya
- Pernahkah kamu mencintai seseorang, hingga lupa mencintai dirimu sendiri ? Pernahkah kamu mengharapkan seseorang, hingga kamu mati rasa pada yang lain ? Pernahkah kamu menanti seseorang, hingga waktu terpaksa menghentikanmu ?
- Seperti debu. Cinta tidak akan menghilang sekuat apapun kita memaksanya. Dan mungkin, itulah aku..kepadanya..
- Setiap hidup mempunyai kepingan yang menyusunnya. Dan aku bangga, kepinganku di susun oleh orang-orang yang mengagumkan. Mereka yang selalu bisa menerima kekuranganku.
- Mencintai diam-diam, memang hanya akan membuatnya menjadi pemimpi di dunia nyata. Pemimpi nomor satu, yang saat terbangun hanya akan menemukan kebahagiaan semu.
- Mencintai diam-diam, membuat seseorang akan selalu merekam sekecil apapun tingkah yang dilakukan orang yang ia cintai.
- Hanya punggung, tapi untuk mereka yang mencintai diam-diam, itu layaknya sebuah senyuman. Hanya punggung, tapi dengan melihat itu, orang yang mencintai diam-diam, akan bisa tersenyum sepanjang hari.
- Cinta diam-diam, tidak peduli siapa yang berdiri hingga garis akhir, tetap bukan ia yang dikalungi medali juara.
- Cinta diam-diam, berdiri untuk melihat tawanya, dan di detik yang sama, berdiri untuk menahan segala rasa pedih di dalam hati.
- Aku juga bagian dari mereka, pemimpi yang berharap agar suatu saat waktu berpihak pada mereka. Menolak berarti mengakhiri mimpi seseorang. mematahkan sekian masa yang terkumpul satu membentuk asa. Tapi menerima, sama saja dengan berdusta, bersembunyi dari apa yang disebut ketulusan.
- Sesuatu yang patut dibanggakan dan dikenang. Meski pada kenyataannya, tetap saja, bukan namanya yang menjadi topik utama diantara mereka. Tapi bukankah itu, yang menunjukkan kehebatan seorang pecinta diam-diam. Tertawa dalam kesedihannya, bahagia dalam tangisannya, semuanya, selama ia yang dicinta, baik-baik saja.
- Sediam apapun cinta diam-diam, cintanya tidak akan kalah, dengan mereka yang mencintai dalam keberanian. Namanya akan tetap saja cinta, apapun caranya. Hanya saja.. Mencintai dalam keberanian akan memberi kita kepastian. Sementara.. Mencintai dalam diam akan memberi kita ketegaran dan kesabaran.
- Sesakit apapun, tangan kita
akan selalu terulur, karena ia tidak pernah tahu, karena kita mencintainya dalam diam.
- Bisa mencintai namun tidak bisa memiliki. Jadi untuk apa ada cinta ?
- Aku adalah orang yang akan selalu mencintainya dari tempat dimana aku berada, di balik ke bahagiannya, di atas segala penyesalanku.
- Kamu tahu rasanya menyesal ? jika tidak, percayalah padaku, jangan pernah mencoba untuk melakukan kesalahan, apalagi sampai melepaskan ia yang kamu sayang, begitu saja.
- Mencintai seseorang itu mudah, bagian paling sulitnya, hanya ketika ia yang kamu cinta tidak tercipta untukmu.
- Menyayat teririsnya perih hatiku Langkah yang tiada terarah Entah kepada siapa mengiba Udarapun berlalu dengan dinginnya Lukisan awan menggntung diam Kicauan burung senyap dalam sepi Aku diam membisu cinta Bahkan seribu kata rapat tersimpan Tak ada bayangan hanya getiran Tak ada yang jatuh hanya tersentak Semua berhenti terdiam Dan aku tersadar sendiri Dia datang dan telah pergi Meninggalkan cinta dan lukanya Di relung hati terdalam.
- Bukan penyesalan. Ini hanya sebuah rasa pedih. Rasa yang ternyata tidak dapat ia hilangkan dalam sekejap. Rasa yang cara penanganannya tidak ada di dalam buku manapun. Rasa yang begitu hebat tapi tidak diajarkan dalam sekolah bertaraf super sekalipun. Rasa manusiawi yang kehadirannya tidak ia duga sebelumnya, kehilangan.